Getaran dalam massage

Cukup menyesakkan dada memang, sebentar-sebentar dering Hp yang dengan nada TTM ( Tuut…Tuut…Melulu) menyaratkan untuk membuka pesan-pesan ringkas yang berisi isu-isu murahan. Kadang merasa bukanlah sekedar isu, silih berganti massage yang mengiformasikan goncangan yang akan terjadi lagi di bawah tanah bumi Andalas ini.

Pesan singkat dengan nada  seperti sebuah laporan  ilmiah membuat sebagian besar masyarakat  cukup  resah, bahkan  kepanikan yang kemaren belum reda karena gempa 26 Oktober, sekarang  sudah mencuat  kembali. Sangatlah mudah masyarakat terombang ambing ditimpa isu- isu yang belum jelas kebenarannya. Hal ini tentu dapat dimaklumi bagi  warga ranah minang , khususnya yang berdomisili di seputaran pantai. Getaran-getaran seperti sebuah ayunan sering menyapa akhir-akhir ini. Walau tidak berkontribusi terhadap kerusakan infrastuktur, namun ternyata getaran  yang tidak seberapa ini telah menggetarkan jantung dengan kekuatan yang lebih besar dari skala yang terukur dengan seismograf sepertinya.

SMS singkat yang bertuliskan” Dari hasil penelitian pakar gempa Jepang, di dasar laut Mentawai tepatnya di lokasi celah megatrush pascagempa Mentawai lalu, ternyata celah bersinergi sangat besar tersebut sudah sangat labil untuk patah dalam waktu dekat ini.
Bahkan Kota Padang sudah menetapkan status SIAGA dari H-3 dan H+3 dari tanggal 25 November 2010, karena pada tanggal 25 November tersebut bertepatan dengan bulan purnama/gravitas bumi terhadap bulan sejajar dengan planet Venus. Perkiraan gempanya nanti akan sangat kuat sekali, sampai mencapai 11 SR.”
Kalau dipikir-pikir siapa yang tidak gemetaran dengan pesan singkat seperti sebuah laporan penelitian ilmiah ini.

Hanya sms yang menyampaikan pesan singkat , media elektronik dan media cetak sebagai sumber terpercaya belum menggubris isu ini benar. Instruksi dan isyarat dari pemerintahpun belum ada sampai saat ini bahwa isu itu memang benar adanya. Namun kepanikan akibat trauma pasca gempa besar 30 september tahun silam telah menamkan keyakinan kuat di hati sebagian masyarakat bahwa berita itu bukan sekedar isu lagi. Sudah banyak warga pinggiran  yang mencari tempat aman jauh dari pantai. Khususnya mahasiswa yang merantau di kota padang ini untuk menuntut ilmu. Kos-kosan di bibir samudera hindia sudah mulai ditinggalakan mahasiswa satu persatu meski warga yang berdomilsili didaerah ini tetap ngotot untuk tidak meninggalkan tempat tinggalnya. Tentu ada alasan tersendiri mengapa sebagian warga tidak mau beranjak dari huniannya.

Waspada penting, yang lebih penting selalu tawakal dan senantiasa mendekatkan diri pada yang kuasa. Manusia tidak dapat menghindar dari bencana. Manusia tidak dapat mengingkari takdir yang telah ditetapkan Allah dari lauhkmakhfuz. Menyadari dan berbuat yang terbaik di bumi yang bukanlah milik manusia adalah lebih baik. Rencana sang khaliq adalah sebaik-baik rencana, dan tidak perlu ditakutkan karena semua yang diberikan kepada manusia adalah yang terbaik….

Pada ahkirnya, tetaplah tenangkan diri terhadap isu-isu yang mudah berkembang ditengah kepanikan yang belum jua surut. Sabar menunggu berita dari sumber-sumber terpercaya dirasa merupakan langkah  lebih baik dari pada membuang energi sia-sia  yang justru akan memicu adrenalin  merangsang kecemasan dan ketakutan yang berlebihan.