Graduated Competences

8 kompetesi dasar yang harus dimiliki setiap lulusan..

Awal memasuki semester lima, hmm..saya cukup terkesima juga dengan pengarahan yang diberikan bapak dosen. Terlalu panjang pikiran saya saat itu, sampai merambah kemana-mana…hihi…over docisssss amat….

Sanggup ga ya saya menguasainya…?” coba berusaha sekuat tenaga untuk melahap ini semua sepertinya”. Apalagi  cita-citaku yang tidak ingin menjadi sarjana odong-odong.

Begini , ..bapak menjelaskan tentang kompetensi yang harus dimiliki lulusan jika telah menjadi seorang sarjana        (graduated competences). Waduch ga terlambat nich bapak memberi pengarahannya ya..mestinyakan dari awal semester dulu ajach..biar bisa lebih serius ngejalaninnya ya..ehm..ga apalah biar terlambat asal ga ketinggalan kereta ajach dech…..

Pertama saya salut nich ma pak dosen.Lulusan salah satu  Universitas di  Amerika. Agak galak sich…tapi lau mengajar, saya melihat keikhlasan dari beliau  untuk membuat perubahan  pada kebiasaan buruk mahasiswa.  Jadinya hmm sangat menginspirasi walauuuu…selalu deg..deg..an jika belajar ma beliau. Beliau menjelaskan 8 kompetensi yang harus dimiliki setiap lulusan.

“jangan sebut diri anda sebagai sarjana jika tidak memiliki kompetensi sebagai berkut:…walehhh serius amat jadi takuuut…”:

  1. Oral communication skills

Kompetensi ini menuntut agar seorang lulusan itu mampu berkomonikasi secara lisan dengan baik. Menyampaikan sesuatu dengan jelas dan tidak berbelit-belit. Apalagi jika sudah dihadapkan pada situasi yang menuntut banyak penjelasan. Skill berbicara sangat dituntut disini. Menyampaikan ilmu ydan pengetahuan yang di dapat dengan gamblang agar mudah dimengerti oleh pendengar. Untuk itulah perlunya oral communication skills. Bahasa sebagai media harus di pahami penggunaanya. Apalagi zaman sekarang , bahasa asing menuntut harus dikuasai  minimal bahasa inggris, atau bahasa arab.

2. Writing communication skills

Kemampuan menulis juga sangat dibutuhkan. Misalnya saja untuk publikasi karya ilmiah, atau menyampaikan gagasan secara tertulis. Tata cara menulis juga harus dipahami. Karena bahasa tulisan mempunyai  kaidah tersendiri sehingga orang- orang  dapat mengerti apa maksud tulisan tersebut.

3. Analytical thinking

Wah,, ini yang membuat  saya terkesima nich…. Berikir analitik sangat dibutuhkan demi kemajuan. Tidak menerima setiap  apa saja pengetahuan yang di dapat tanpa kejelasan. Harus dipertanyakan dulu, diselidiki lagi tentang kebenaran sesuatu itu . Berpikir analitis ,mencoba mencari penyebap segala sesuatu sehingga pada akhirnya dapat menemukan sesuatu.

4. Logical thinking

Berfikir logis adalah berfikir dengan mendalami sesuatu, apakah sesuatu itu dapat diterima menurut akal sehat atau tidak. Jika telah menjadi seorang sarjana, logika harus dimainkan dengan jeli. Segala sesuatu sesuai logika. Termasuk kebenaran akan Illahi, sangat dapat diterima dengan logika.

5. Ability to word indenpendently

Maksudnya disini adalah skill untuk mandiri. Jika telah jadi sarjana harus malu masih bergantung sama orang lain. Minta bantuan boleh  tapi tidak boleh ketergantungan, jika tidak ada orang lain maka diri akan pasif. Oleh karena itulah dituntut kemandirian untuk menjalankan sesuatu. Berani bergerak tanpa adanya orang lain.

6. Profesional in skill

Nah, professional dalam bidang ini maksudnya adalah menguasai salah satu bidang yang dipelajari. Misalnya jika jadi sarjana kimia maka harus professional terhadap kimia itu sendiri. Menguasai seluk- beluk kimia  ataupun yang berbau kimia ,sehingga kimia itu dapat teraplikasi nantinya dalam kehidupan.

7. Knowledge  of technology

Mengikuti perkembangan teknologi terkini dituntut bagi setiap lulusan. Teknologi gunanya untuk mempermudah suatu pekerjaan. Jadi, kalau teknologi terbaru sudah dikuasai otomatis pekerjaan akan menjadi ringan dan menghemat waktu tentunnya.

8. Ability to work in team

Artinya kemampuan bekerja dalam team. Jika ada pekerjaan yang menuntut kerjasama maka skills ini amat diperlukan. Sikap-sikap kerja sama harus dipelajari agar terwujudnya kebersamaan. Sehingga kedepannya pekerjaan yang menuntut team dapat terlaksana dengan baik dan mudah.

Nah, demikianlah penjelasan dari pak dosen yang terekap di benak saya..hehe…tentu masih  banyak lagi…Cuma ga nangkep kayaknya…mungkin karena cemas bisa ga ya memperoleh skill diatas jika telah lulus nanti?

Tapi saya rasa masih kurang dech kayanya, yang tidak kalah penting juga  menurut saya adalah skill mengendalikan emosi. Dalam menjalani hari kedepannya tentu akan banyak hal yang membuat emosi jadi tidak stabil. Tidak ada sesuatu yang  beres jika dikerjakan dengan emosi.

Istilahnya kasarnya apa guna modal pinter doing kalau ga punya hati…iya kan??